Monday, 14 May 2012
Sheikh Saman Al-Madani Pengasas Tarekat Samaniyah
Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan pengasasnya, Sheikh Saman Al-Madani
Nama beliau adalah Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw.
Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah AHLUL BAIT NABI beraqidah ahlussunnah wal jamaah dengan Asy’ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Syafii mazhab fiqih furu’ ibadatnya, dan Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya.
Beliau r.a tinggal di Madinah di rumah yang pernah diduduki Khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingnya, kecuali para Anbiya wal mursalin).
Guru mursyid Beliau adalah Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dan dari pihak ibu keturunan Syayidina Husin Sibthi Rasulullah Saw.
Beliau mempelajari Tarekat Khalwatiyyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik zikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri dengan Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Khalwatiyyah.
Demi memperoleh ilmu pengetahuan, beliau rela menghabiskan usianya dengan melakukan banyak penjelajahan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (wilayah Asia Tengah saat ini). Karyanya yang paling terkenal adalah kitab Allnsab. Ia juga mengarang buku-buku lain, seperti Mujamu al-Masyayikh, Tazyilul Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv.
Syekh Muhammad Samman dikenal sebagai tokoh tarekat yang memiliki banyak karamah. Baik kitab Manaqib Syaikh al-Waliy al-Syahir Muhammad Saman maupun Hikayat Syekh Muhammad Saman, keduanya mengungkapkan tentang Syekh Samman.
Sebagaimana guru-guru besar tasawuf, Syekh Muhammad Samman terkenal akan kesalehan, kezuhudan, dan kekeramatannya. Konon, ia memiliki karamah yang sangat luar biasa. “Ketika kaki diikat sewaktu di penjara, aku melihat Syekh Muhammad Samman berdiri di depanku dan marah. Ketika kupandang wajahnya, tersungkurlah aku dan pengsan. Setelah siuman, kulihat rantai yang melilitku telah terputus,” kata Abdullah al-Basri. Padahal, kata seorang muridnya, ketika itu Syekh Samman berada di kediamannya sendiri.
Adapun perihal awal kegiatan Syekh Muhammad Samman dalam tarekat dan hakikat, menurut Kitab Manaqib. diperolehnya sejak bertemu dengan Syekh Abdul Qadir Jailani.
Suatu ketika, Syekh Muhammad Samman berkholwat (menyendiri) di suatu tempat dengan memakai pakaian yang indah-indah. Pada waktu itu. datang Syekh Abdul Qadir Jailani yang membawakan pakaian jubah putih. “Ini pakaian yang sesuai untukmu.” Ia kemudian memerintahkan Syekh Muhammad Samman agar menukar pakaiannya dan mengenakan jubah putih yang dibawanya. Konon, Syekh Muhammad Samman menutupi ilmunya sampai datanglah perintah dari Rasulullah SAW untuk menyebarkannya kepada penduduk Kota Madinah. Wa Allahu a’lam.